Informasi

Marhaban ya Romadhon, sebentar lagi akan datang bulan Suci Romadhon bagi Umat Muslim, saatnya persiapan mental dan prasarana ibadah. Mumpung masih jauh-jauh hari, segera lakukan perbaikan dari sekarang sebelum waktu dipakai bermasalah. Kami siap membantu baik pengadaan barang, renovasi atau sekedar konsultasi saja. Hubungi Telp Toko SELYA PRODUCT untuk pembelian barang di 021-87918341 atau email ke selya_product@yahoo.co.id Salam dan sukses

Senin, 15 April 2013

Pengertian Impedansi speaker (Z)

APA ITU IMPEDANSI ?


Ilustrasi Impedance TesterDalam penggunaan speaker kita sering mendengar dan membaca istilah impedance atau impedansi, kira-kira apa ya????
Walaupun dalam speaker terdapat impedansi dan tidak mempengaruhi kualitas secara keseluruhan yang fital, tapi secara otomatis akan mempengaruhi kerja sebuah system audio. Speaker mobil biasanya mempunyai impedansi sekitar 4 ohm, sedangkan speaker home audio biasanya memiliki nilai 8 ohm. Jika ditelaah lebih lanjut, satuan ohm yang ada pada impedansi sama dengan satuan untuk tahanan atau resistor. Padahal dalam hal ini dipastikan sangat berbeda.



Perbedaan impedansi dengan resistansi.


Secara umum, impedansi memiliki definisi perhitungan secara total dalam ohm dari seluruh rangkaian elektrikal untuk signal langsung, yang termasuk diantaranya resistansi, reaktansi, capasitansi dan seluruh factor mekanikal yang menimbulkan hambatan dari transfer energy dalam sebuah system.  Hal tersebut dapat diartikan kebanyakan driver dipastikan mempunyai nilai dasar nominal impedansi dalam resistansi DC voice coil serta pergerakan mekanikal.

Dalam hambatan telah terda[at  istilahnya sendiri yaitu: Hambatan = Resistensi (R) sedangkan Impedansi memiliki lambangkan Z. Namun keduanya memiliki 'satuan' yang sama yaitu OHM.
Impedansi ternyata bukan hanya semata-mata hambatan. Dia adalah gabungan dari hasil reaksi hambatan (R, resistensi) dan kapasitas elektron (C, capacitance). Maka, dalam bahasa di literatur elektronika Indonesia lama, impedansi ini pernah coba di-Indonesianisasi sebagai REAKTANSI. Mungkin hendak menunjukkan impedansi sebagai hasil reaksi hambatan dan kapasitansi secara bersamaan.

Ambil contoh speaker. bagaimana mengukur impedansi speaker? Dengan alat pengukur hambatan atau OHM-meter? Dijamin salah! Karena 8 ohm pada sebuah speaker tersebut bukanlah hambatan sebesar 8 ohm. Tetapi impedansi sebesar 8 ohm. Jadi satuannya sama, tapi merujuk kepada hal yang berbeda.
Impedansi bisa dilihat sebagai reaksi, dengan contoh jika menghubungkan sebuah pre amp ke amplifier. Sampai volume mentok, suaranya tetapi pelan, ini bisa terjadi karena suara tertahan (terhambat, R) akibat impedansi yang tidak sesuai. Bisa juga, akibat impedansi tidak sesuai, suara menjadi muddy atau mendem. Ini berarti lebih berhubungan ke persoalan frekuensi suara, dan frekuensi suara dekat sekali hubungannya dengan kapasitor dan kapasitansi.

Tapi dalam impedansi keduanya tidak pernah bekerja sendiri, selalu bersamaan. Suara yang pelan atau tertahan, akan diiringi dengan tone frekuensi yang aneh. Begitupun sebaliknya. Ini juga ada hubungannya dengan Low Impedance dan High Impedance, juga bisa dipahami dengan lebih mudah sebagai beban. Hal ini sering terjadi pada subwoofer dan amplifier. Jika dapat diilustrasikan seorang diititipkan Jeruk 4 kg untuk dibawa, Kuatkah? Tentu saja. Tetapi untuk seorang anak kecil yang hanya sanggup mengangkat 2 kg, itu pun ngos-ngosan, akan kesulitan membawa jeruk tersebut.

Contoh nyata seperti pada amplifier solid state, pada umumnya dirancang dapat menangani speaker dengan impedansi 4 - 8 ohm. Semakin kecil impedansinya, semakin besar daya amplifier yang dihasilkan, tapi tentunya dalam batasan impedansi minimal yang disarankan, Misalnya speaker yang mempunyai impedansi 4 ohm, jangan dipaksakan untuk meng-handle speaker yang diparalel menjadi 2 ohm. Speaker bawaan audio yang dirancang di bawah 8 ohm berfungsi untuk meningkatkan efisiensi amplifier agar mendapatkan hasil yang lebih besar.

Mengukur impedansi

Yang namanya Impedansi itu merupakan nilai resistansi yang tidak murni, berbeda dengan nilai resistansi suatu komponen Resistor. Nilai resistansi komponen Resistor itu bisa kita ukur dengan alat  multimeter jarum atau multimeter digital.  Tapi kalau nilai Impedansi tidak bisa di ukur dengan Multimeter.  Bisa dicoba dengan cara mengambil sebuah driver speaker yang nilai Impedansinya 8 ohm, ukur pakai multimeter (saklar selektor multimeter di set ke satuan ohm), pasti nilai yang terukur di multimeter tidak akan menunjukan nilai 8 ohm. Jadi Impedansi itu bukan suatu nilai resistansi / tahanan murni.

Mengukur Z speaker itu bisa dilakukan dengan rangkaian ukur yang melibatkan : Sine generator, baik audio generator, function generator, atau CD berisi rekaman gelombang sinus 1 Khz. Selanjutnya pengukuran bisa dilakukan dengan konsep voltage devider ( Lain waktu akan penulis sampaikan rangkaian pengukurannya).
Bisa juga dengan menggunakan alat ukur impedansi khusus, bisa berupa LCR meter, dengan frekuensi di set ke 1 KHz,  atau menggunakan alat ukur portable khusus yang memang khusus mengukur Impedansi, seperti impedansi meter tipe SEW 1506 IM, yang mempunyai jangkah ukur 0-20 ohm, 0-200 ohm dan 0-2K ohm.
Frekuensi ukur standar 1 KHz, dengan tingkat toleransi 2,5% pada skala full. Artinya alat ini sangat handal untuk membantu pekerjaan dalam instalasi speaker system.

Banyak kegunaan dari impedansi meter, yaitu diantaranya :
  1. Mengukur impedansi speaker unit
  2. Mengukur impedansi system ( speaker yang sudah di instalasi dalam PA address system )
  3. Mengukur impedansi system dalam box speaker
  4. Mengukur impedansi trafo matching
  5. Mengukur impedansi trafo OT / IT dalam amplifier,
  6. dll.
Dengan menggunakan impedansi meter, maka proses instalasi menjadi lebih mudah, lebih akurat dan lebih efisien.  Bayangkan, bila kita ingin memastikan apakah Horn speaker TOA yang terpasang di menara masjid / di atap masjid  apakah penyambungannya normal ?
Kalau tidak ada impedansi meter maka harus naik ke atap / menara untuk cek satu-satu penyambungan kabelnya. Ini tentunya akan merepotkan dan dalam segi waktu menjadi tidak efisien.
Tapi kalau ada alat ukur impedansi meter, maka cukup tes di bawah dan dilihat hasil ukur impedansinya.  Dengan mengetahui hasil ukurnya maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa sambungannya baik / buruk. Kabel yang digunakan baik / buruk.  Jadi kualitas bisa dijamin dengan pasti.

Demikian sharing pengetahuan dan pengalaman, semoga artikel ini menambah wawasan pembaca…SUKSES Menyertai Anda semua..amin

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. masih belum jelas..., mungkin bisa di berikan contoh pengukuran step by step dalam praktek. tidak sekedar hanya teori saja....

    BalasHapus
  3. untuk merangkai speaker 360 watt 8ohm dengan tweteer apakah cukup dengan pake audiophiler?

    BalasHapus